08 Juni, 2013

Ada Gula di Balik Kompensasi Tunai
Sabtu, 08 Juni 2013 18:18  

Kompensasi BLSM kepada rakyat miskin rawan disusupi kampanye terselubung. Kebijakan itu hanya menguntungkan partai politik (parpol) penguasa, khususnya Partai Demokrat.


Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens

“JADI, ini memang satu logika yang cerdas bagaimana merebut hati pemilih jelang pemilu. Ini criminal mind yang memang harus dikritisi,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens. 
 
Menurut Boni, kenaikan harga BBM selalu terjadi jelang pemilu. Kebijakan ini jelas bermotif kepentingan politik. Presiden SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat memanfaatkan isu BBM demi kepentingan politik.

Padahal, bantuan langsung tunai bukanlah solusi efektif. “Ini sebenarnya menyulitkan rakyat tapi dikemas seolah-olah meringankan dan BLSM hanya menguntungkan kelompok politik tertentu,” ujarnya.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Ari Sudjito juga sependapat. Kata dia, semua partai politik yang ada dalam gerbong koalisi akan ‘kecipratan’ program BLSM. Dia berpendapat, mustahil DPR menyetujui anggaran BLSM jika tak menguntungkan. “Apalagi, memasuki tahun politik semua partai mencoba menarik simpati publik dengan berbagai cara,” kata Arie.

Ia mengimbau agar masyarakat lebih cerdas dalam menentukan pilihan pada Pemilu 2014. Soalnya, pemerintah dan partai koalisi bakal mengklaim pemberian kompensasi merupakan upaya membantu meringankan beban masyarakat.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Dodi Ambardi meyakini partai-partai yang mendukung kebijakan BLSM telah melakukan kompromi informal, yakni keuntungan elektoral pada Pemilu 2014.
Terlebih, semua anggota koalisi telah memiliki pengalaman dari pemberian bantuan langsung tunai/BLT pada 2009. Pembagian keuntungan elektoral itu akan dibahas di parlemen dalam forum informal.

Pembahasan tersebut terkait isu pengelolan BLSM, apakah dikelola pihak netral atau partai tertentu. Bila dikelola partai, anggota koalisi diperkirakan akan meminta jatah seadil mungkin. Mereka akan meminta jatah memberikan BLSM didistribusikan ke masing-masing partai berdasarkan wilayah. “Proporsi pembagian BLSM akan dipakai untuk merebut hati rakyat di periode krusial ini,” katanya.JYG
 
Sumber:  http://monitorindonesia.com/nasional/30-headline/15815-ada-gula-di-balik-kompensasi-tunai.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar