22 Maret, 2013

Boni Hargens: Ketakutan Akan Isu Kudeta Sangat Berlebihan
Jumat, 22 Maret 2013 | 16:22


Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens. [daridulu.com]

[JAKARTA] Ketakutan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan isu kudeta sangat berlebihan. Karena dari segi hitungan apapun, kudeta tidak akan mungkin terjadi, kalau tidak didukung militer.

Hal itu dikatakan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens kepada SP di Jakarta, Jumat (22/3).

Menurut Boni, ketakutan pemerintah akan kudeta, yang kemudian diejawantahkan dengan meneror rakyat, sangat berlebihan dan menunjukkan ada kepanikan di tubuh pemerintahan saat ini.

Presiden SBY berusaha menarik simpati publik dengan terus teriak soal upaya kudeta, tapi itu tak akan efektif. Pasalnya, publik sudah tidak terpesona lagi dengan SBY. Bahkan kurva politik SBY sedang bergerak antitesis, dari kurva menanjak menjadi kurva terbalik yang bergerak ke titik nadir,” katanya.

Dalam kondisi politik seperti ini, lanjut Boni, peluang perlawanan radikal dari masyarakat itu ada . Tetapi apakah benar militer mendukung?

Ini persoalannya. Secara ideologis, banyak jenderal sepakat dengan ide menurunkan SBY, itu tampak dari pertemuan diam-diam sejumlah jenderal senior. Tapi dalam praktik, kudeta militer tidak mudah, selain karena belum menjadi tradisi seperti di Thailand, juga karena militer sendiri tidak solid,” katanya.

Gerakan Maret yang dirancang MKRI, kata Boni, akan berujung pada penggulingan SBY kalau ada dukungan kuat dari militer, setidaknya ada sejumlah batalion yang mendukung.

Tapi kalau tidak, ini hanya perlawanan radikal yang diwarnai adegan keras dari pihak kepolisian. Ketakutan SBY berlebihan,” katanya.

Boni menjelaskan, terlepas dari tidak mungkin adanya kudeta militer, ancaman terhadap pemerintahan SBY pun serius, karena perlawanan rakyat dan pengusutan skandal Bank Century, dan sebagainya.

SBY bisa jatuh oleh kasus hukum, bukan oleh kudeta militer. Gerakan MKRI bukan gerakan militer, melainkan gerakan sipil yang berbasis pada fakta hukum mulai dari tuduhan keterlibatan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam kasus Hambalang sampai pada rekayasa bailout Bank Century 2008. Belum lagi kalau benar isu manipulasi teknologi informasi (IT) KPU tahun 2009. Ini yang bakal menjatuhkan pemerintah,” katanya. [L-8]

http://www.suarapembaruan.com/home/boni-hargens-ketakutan-akan-isu-kudeta-sangat-berlebihan/32709

Tidak ada komentar:

Posting Komentar