27 Maret, 2013

SBY Dinilai Arogan Bila Menjadi Ketum Demokrat

Laporan: Andhini
Selasa, 26 Maret 2013 | 23:40 WIB


RUMGAPRES/Abror

Metrotvnews.com, Jakarta: Sejumlah pihak di tubuh Partai Demokrat terus mewacanakan permintaan agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia diangkat menjadi ketua umum partai. Tapi, di mata pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, andai bersedia itu artinya SBY berlaku arogan.

Tak hanya itu, menurut Boni, penunjukkan SBY sebagai ketum juga mencerminkan Demokrat tak punya tokoh. "Harus dipahami pula bahwa itu mencerminkan Demokrat memang tak punya tokoh yang bisa diterima semua, selain SBY," kata Boni kepada Metrotvnews.com, Selasa (26/3).

Boni menilai, selama ini Demokrat tak dibangun untuk menjadi parpol berbasis organisasi. Melainkan besat karena ketokohan, dalam hal ini SBY. Di samping itu, dia mencium, pengangkatan SBY juga punya tujuan melindungi Edhie Baksoro Yudhoyono yang disebut-sebut terlibat kasus Hambalang.

"Ketum PD harus lindungi Cikeas dan PD. Figur itu yang masih susah ditemukan. Ada, tapi SBY gak yakin. Makanya SBY maju sendiri," jelas Boni.

Apa pun tindakan yang diambil SBY, menurut Boni, punya konsekuensi serius. Andai SBY tak berkuasa lagi, bukan keniscayaan Demokrat bakal mati. "Apalagi sekarang, di tengah badai korupsi, sosok SBY tak lagi memesona di mata publik," ujar Boni.

Dia menaksir, Demokrat akan kesulitan mendapat dukungan di Pemilu 2014. Namun, bila SBY menjadi Ketum, setidaknya bisa membuat Demokrat melewati ambang batas parpol. "Lengkaplah kehancuran partai ini," papar Boni.

Editor: Ichoel

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/03/26/1/141662/SBY-Dinilai-Arogan-Bila-Menjadi-Ketum-Demokrat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar