18 Mei, 2013

Rakyat Tak Pilih Caleg Pemalas

OPINI | 18 May 2013 | 21:58

Para wakil rakyat pemalas yang menjadi calon anggota legislatif (caleg) akan dihukum oleh rakyat pada Pemilu 2014. Sebab, apabila tetap memaksakan diri maju sebagai kandidat wakil rakyat, maka usaha mereka bersama partai akan sia-sia karena hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga. Calon anggota legislatif petahana pemalas dan sering membolos rapat di DPR akan menuai antipati dari daerah pemilihannya (dapil). Secara personal, mereka akan dapat penghakiman dari dapilnya. Karena itu, apabila partai dan mereka tetap kekeh untuk menjadi nyaleg, akan sia-sia, demikian pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, menanggapi banyaknya caleg untuk mendaftar kembali menjadi caleg periode mendatang.

Citra partai wakil rakyat pembolos juga bisa ikut tercoreng. Partai politik tidak akan serta-merta tegas menindak kadernya yang pembolos di parlemen. Ini didasari pertimbangan pragmatis, terkait sejauh apa peran kader itu di partai. Jika kader yang bersangkutan memiliki peran penting, meski pembolos, partai politik tidak akan berani mencoretnya dari pencalegan. Tetapi, partainya belum tentu (tegas). Partai masih berpikir, korelasinya terhadap partai signifikan tidak.

Sedangkan, Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Ronald Rofiandri menilai, ada banyak faktor terkait kinerja yang seharusnya menjadi pertimbangan partai politik untuk mencalonkan kadernya yang kini masih menjabat anggota DPR. Efektivitas kinerja sebagian calon petahana atau incumbent ini masih minim. Salah satunya, masalah absensi yang juga bermasalah. Kondisi itu, menunjukkan partai politik belum mampu menunjukkan ketegasannya dalam melakukan evaluasi kinerja anggota partainya. Padahal, partai politik memiliki otoritas dalam menentukan caleg, namun tidak berarti seleksi yang dilakukan secara ketat dan terencana dapat dipinggirkan begitu saja. Sudah saatnya partai politik menerapkan basis penilaian yang bisa diuji dan dipertanggungjawabkan kepada publik.

http://politik.kompasiana.com/2013/05/18/rakyat-tak-pilih-caleg-pemalas-557326.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar