Gita Wirjawan Jadi Ganjalan SBY
Selasa, 25/06/2013 | 14:14 WIB
Mengulang nasib yang dialami Anas Urbaningrum
JAKARTA - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan semakin memantapkan niatnya untuk mengikuti konvensi calon presiden 2014 yang digelar Partai Demokrat. Konvensi berlangsung mulai Juni ini.
“Kalau diperkenankan, saya siap, Insya Allah,” kata Gita beberapa waktu lalu. Ia juga siap bersaing dengan tokoh-tokoh nasional lain seperti Ketua DPR Marzuki Alie, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Ketua MK Mahfud MD. “Ini kan demokrasi. Semakin banyak semakin baik. Saya siap,” ujarnya.
Namun Analis Politik The Founding Fathers House (FFH), Dian Permata menilai, di balik semangat Gita untuk ikut konvensi, tersimpan ancaman bagi SBY. Sebab, bisa saja Gita malah menjadi ganjalan buat SBY di masa depan, seperti yang terjadi pada Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di 2010. “Politik itu dinamis. Segala kemungkinan, bisa terjadi. Kalau Gita menang dalam konvensi, bisa saja meniru langkah Anas saat terpilih menjadi Ketum Demokrat,” jelasnya, Senin (24/6).
Sekedar catatan, terpilihnya Anas Urbaningrum dalam Kongres Demokrat di Bandung, pada 2010 menyimpan kenangan pahit bagi SBY. Kala itu, SBY memiliki calon lain yakni Andi Mallarangeng namun kalah. Lebih miris lagi, kepemimpinan Anas membuat Demokrat terperosok ke dalam berbagai kasus korupsi.
“Yang perlu dipikirkan, apakah dengan Gita eksistensi Demokrat terjamin. Atau malah sebaliknya, tak jelas nasibnya. Padahal, Partai Demokrat itu bagian terpenting dari SBY. Karena dialah yang mendirikan,” pungkasnya.
Di konfirmasi terpisah, Analis Politik dari Teguh School of Democracy, Teguh Santosa, melihat track record Gita di Demokrat belum teruji. Sehingga, bisa saja dia malah merugikan SBY di masa depan, dan merongrong kepentingannya. “Anas Urbaningrum cukup menjadi pelajaran buat SBY. Bisa saja terjadi Gita malah menyapu bersih orang-orang SBY. Apakah Cikeas rela?” tegas Teguh.
Menurut Teguh, Gita mulai terlihat agresif mengikuti konvensi itu, meskipun tidak kentara. Seharusnya, Gita memilih untuk fokus dalam menjalankan tugas sebagai Menteri Perdagangan, bukan malah sibuk berpolitik.
“Pasca-kenaikan BBM, banyak masalah muncul. Kenaikan harga barang, tidak seimbangnya supply and demands. Seharusnya Mendag selesaikan itu. Bukan malah asyik berpolitik,” sindirnya. Teguh menilai Kader Demokrat di daerah mulai kesengsem dengan sepak terjang bos Ancora Grup itu. Padahal, belum terlihat jelas semua komitmen Gita. “Kita tunggu saja ceritanya,” pungkas Teguh.
Pengamat Politk UI Boni Hargens mengaku tidak heran dengan ambisi Gita Wirjawan masuk bursa capres. Termasuk mulai membidik konvensi Partai Demokrat. “Info yang saya tahu, SBY-lah yang mendorong Gita untuk maju capres. Kayaknya, jago Cikeas ya Gita,” ungkapnya.
Namun, semuanya tentu belum cukup untuk bisa menang dalam konvensi. “Sebagai pengusaha, tentu ada catatan hitamnya juga. Tinggal sejauh mana, catatan tersebut bisa berpengaruh dalam konvensi,” terangnya.
Menurut Boni, Gita termasuk salah satu calon peserta konvensi Partai Demokrat yang berkantong tebal. Sedikitnya dana Rp 700 miliar disiapkan untuk konvensi. “Saya dengar, dananya segitu yang disiapkan Gita dalam konvensi Demokrat,” ungkapnya. viv, inc
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=acc7ec41e3ba51f2cfb45ba101a018c1&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar