NON STOP, JUMAT 3 Desember 2010
Pengamat: Ini Perang Antara Demokrat dengan Nasdem
NONSTOP, MAAF-Meski dalam pidatonya Presiden SBY sudah menyatakan ada kesalahpahaman, namun hal tersebut sudah terlanjur. Pasalnya masyarakat. Yogyakarta sudah terlanjur marah atas ucapan SBY.
Pengamat Politik UI Boni Hargens mengatakan SBY harus minta maaf kepada warga Yogya."Saya nilai dalam pidatonya sarat sekali muatan politisnya.Dan ini hanya perang antara Partai Demokrat dengan Nasdem saja," kata Boni kepada Non‑stop, kemarin.
Boni mengatakan penjajah saja tidak berani untuk menyerang Yogyakarta, kenapa tiba-tiba SBY menghina kultur dan sejarah Yogya. "Jadi terlihat jelas kalo SBY itu ingin menjegal Sultan di Pemilu 2014," tegasnya.
Hal yang sama dikatakan oleh, Wakil Ketua DPR Pramono Anung dimana pidato Presiden SBY tidak bisa membersihkan kembali persepsi masyarakat atas penggunaan istilah monarki yang dibenturkan dengan demokrasi, karena ucapan itu telah masuk dalam benak dan relung hati masyarakat. "Apapun penjelasan yang disampaikan SBY dalam pidatonya, persepsi masyarakat tidak banyak berubah. Ucapan presiden ketika membuka sidang kabinet itu telah menjadi tangkapan umum masyarakat luas, tentunya mereka telah mengartikan apa yang menjadi keinginan presiden. Jadi kalau sekarang mau diperbaiki statementnya, maka persepsi itu tidak bisa akan berubah," ujar Pramono.(OTK/ONE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar