GBPH Joyokusumo kecewa isi klarifikasi
SBY TEBAR JANJI
"Tolong betul-betul dipisahkan apa yang dilakukan pemerintah. Sekarang diangkat-angkat seolah ada ketidakcocokkan antara saya dengan Pak Sultan," ujarnya, Kamis (2/12).
SBY memuji Sultan, secara. pribadi dan sebagai kepala negara menghendaki posisi gubernur DIY tetap dipegang Sultan sampai lima tahun ke depan. "Ini posisi saya sebagai presiden," katanya. Tapi sebagai Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat, sikap dan pandangannya diserahkan kepada garis partai politik.
SBY mengatakan pemerintah berpendapat bahwa UU Keistimewaan DIY juga mesti mencakup kepemimpinan baik yang sedang memimpin sekarang ini Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Paku Alam IX, termasuk suksesi kalau keduanya berhalangan tetap.
Presiden, menegaskan dalam penyusunan RUU Keistimewaan DIY menginginkan ada tiga unsur tercakup dalam RUU DIY, yaitu sistem nasional dan negara kesatuan Republik Indonesia, keistimewaan DIY, serta UUD 45.
SBY MENARI
Sementara itu, pihak keluarga KratonYogya kecewa dengan klarifikasi SBY Mereka menyebut SBY berkelit sambil menari. GPBH Joyokusumo menganggap SBY masih menebar janji, lima tahun kepemimpinan diberikan kepada Sultan.
Ia menganggap, SBY mempermainkan Kasultanan dan rakyat Yogya. Sebab setelah Sultan menjabat dua kali, lalu diperpanjang dengan tanpa dasar hukum yang jelas. "Ya jangan salahkan kalau rakyat Yogya marah."
Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, ada dua substansi dalam pembahasan draf RUU Keistimewaan DIY. Pertama, Sri Sultan HB menjadi orang nomor satu yang memiliki keistimewaan tertentu. Kedua, sebagai penyelenggara negara sehari-hari tetap dipilih rakyat. "Sultan di atas gubernur," ujarnya, usai sidang kabinet di Kantor Presiden, Kamis sore.
Sementara itu, anggota DPR dari FPAN Teguh Juwarno menyatakan setuju dengan penetapan Sri Sultan menjadi Gubernur DIY.
Pengamat politik UI Boni Hargens meminta SBY untuk terus terang menyampaikan Sultan jangan berpartai. "Penetapan walikota di Jakarta bisa tapi orangnya tidak berpartai. Maka Presiden harus katakan, lingkungan Kasultanan jangan berpartai." (johara/winoto/rinaldi/us/o)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar