17 Maret, 2011

Barisan Muda Demokrat tidak Paham SBY

SELASA, 15 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

Barisan Muda Demokrat tidak Paham SBY

KONSISTENSI kalangan muda Partai Demokrat mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengganti menteri-menteri dari Partai Ke adilan Sejahtera (PKS) dianggap sebagai kesalahpahaman memaknai keinginan politik Presiden.

“Mereka masih muda, pantas jika kurang memahami. Mereka belum berpengalaman berkomunikasi dengan Presiden,” ujar anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok seusai mengikuti diskusi di Jakarta, kemarin.

Mubarok mengakui, walaupun DPP Partai Demokrat sudah menyampaikan usulan merombak wajah koalisi, Presiden memiliki perhitungan politik sendiri dengan mempertahankan PKS maupun Partai Golkar di koalisi. “Saya katakan bahwa palu reshuffle ada di Presiden. Bisa diketuk kapan saja. Baik seminggu, sebulan, setahun, atau bisa juga dibuang sekalian palunya. Tapi substansi yang diinginkan Presiden adalah stabilitas politik,” tandasnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR Jafar Hafsah menilai desakan reshuffle dari kalangan muda Demokrat seperti Ikhsan Modjo, Rachland Nashidik, dan Ulil Abshar Abdalla hanya mengikuti perkembangan hasil evaluasi kinerja kabinet. Kemudian, lanjutnya, muncul masalah koalisi yang dikait¬kaitkan dengan rencana reshuffle tersebut. “Itu tidak sama,” papar Jafar.

Sementara itu, Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustofa berpendapat pernyataan barisan muda Demokrat itu mencer¬minkan suara pribadi. Namun, hal tersebut disanggah Jafar, “Mereka kan sebagai anggota (Partai Demokrat), ya bukan suara pribadi,” ujar Jafar.

Saat menanggapi polemik internal Demokrat itu, pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens menilai Presiden Yudhoyono selama ini tidak pernah menghargai aspirasi dan keinginan kader Demokrat.

Pasalnya, SBY tidak berani reshuffle karena takut kehilangan kekuatan politiknya. “SBY memang tidak pernah menghargai kader Demokrat kok. Itu tabiatnya,” ujar Boni saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Artinya, Demokrat tidak penting bagi SBY bila berha¬dapan dengan ancaman ter¬hadap posisi politiknya khusus. (NA/AO/*/P-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar