03 Juni, 2011

Semakin Tegas Ramalan tentang Demokrat yang Bakal Terkubur
Jum'at, 03 Juni 2011 , 17:50:00 WIB

Laporan: Hendry Ginting
 
SBY-DEMOKRAT/IST
  
RMOL. Partai Demokrat tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam hal konflik politik internal, konsolidasi, dan majemen politik secara umum. Kelemahan itulah yang menyebabkan kondisi internal Demokrat semakin parah sejak kemunculan kasus Nazaruddin hingga tuduhan Ramadhan Pohan ke sosok berinisial A.
 
"Ada satu poin dalam konsep kepartaian yang tidak dimiliki oleh para kader demokrat umumnya, yaitu memiliki motivasi dan tujuan yang sama. Bahkan antarkader sebetulnya tidak saling kenal," ujar pengamat politik Boni Hargens dalam analisa tertulis yang disampaikannya dari Jerman, Jumat (3/6).
 
Boni mengatakan, kader Demokrat bersatu karena ada figur Susilo Bambang Yudhoyono, perekat tunggal yang menghipnotis mereka. Sementara, masing-masing-masing pengurus partai memiliki orientasi politik yang berbeda.
 
Menurutnya, masalah akan mulai terlihat menjelang 2014 saat tak mungkin lagi bagi SBY menjadi presiden. Sementara sebagai partai pemenang Pemilu, Demokrat pantas bermimpi untuk kembali melahirkan presiden baru.
 
"Ini keadaan yang tak mudah. Siapa yang pantas menggantikan posisi SBY di 2014? Pertanyaan ini memicu konflik internal, yang bermula dari faksionalisasi, alias perpecahan semu," terangnya.
 
Gejala awal perpecahan tampak telanjang menjelang arena pemilihan ketua umum tahun lalu di Bandung. Kubu Andi Mallarangeng, Anas Urbaningrum dan kubu Marzuki Alie saling sikut. Masalahnya, suasana penuh saling curiga dan berusaha saling menjatuhkan itu bukan hilang tapi terpendam.
 
"Tentunya mereka lupa berpikir tentang konsolidasi antar kader menuju 2014, karena kubu-kubu di dalam Demokrat ingin menjadi yang terbaik di 2014. Siapa yang salah?" ujarnya.
 
Beberapa hal substansial malah tidak diprioritaskan di Demokrat yang mengklaim partai modern. Diantaranya, manajemen partai politik, evaluasi dan konsolidasi, evaluasi kinerja dan ideologi dalam kaitan dengan praktek politik, dan konsolidasi internal dalam rangka mewujudkan tujuan politik partai dengan terciptanya stabilitas dan kerjasama yang baik.
 
"Ada atau tidak ada Mr. A memperlihatkan kondisi internal Demokrat yang rapuh. Bisa diramal bakal berapa lama usia Demokrat setelah 2014. Paling tua, satu Pemilu ia bertahan. Kalau keadaan masih begini, Pemilu berikutnya, Demokrat bakal terkubur," tandasnya.[ald]
 http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=29067

Tidak ada komentar:

Posting Komentar