31 Maret, 2012


Boni Hargens.

Boni: Partai Demokrat harus Depak PKS dari Koalisi
Polhukam / Sabtu, 31 Maret 2012 13:58 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens menilai, pembelotan Partai Keadilan Sejahtera terhadap keputusan koalisi merupakan pembangkangan. PKS harus hengkang dari keanggotaan Sekretariat Gabungan Partai pendukung Koalisi. Sebab, PKS selamanya akan menyulitkan koalisi dengan cara berpolitik dua kaki.

"PKS selalu memberatkan koalisi. Segera pecat PKS dari keanggotaan dan pecat para menterinya!" tegas Boni di Jakarta, Sabtu (31/3). Menurut Boni, PKS merusak demokrasi karena tidak bersikap konsisten dalam pilihan. "PKS adalah ciri-ciri partai bunglon, cari muka dan tidak punya sikap."

Boni menjelaskan, PKS tidak mendukung kenaikan harga BBM merupakan pilihan untuk membentuk citra di hadapan publik. Sebab, dalam perhitungan PKS, partai koalisi pasti tetap menang dalam voting meski tanpa dukungannya. Sebab, PDI Perjuangan dan Hanura sudah walk out.

"Ini bentuk politik busuk. Sebab PKS tahu, pemerintah tetap menang," tegas Boni. Boni mengatakan, jika PKS benar-benar ingin menolak kenaikan harga BBM, segera walk out mengikuti PDI Perjuangan dan Hanura. Walk out merupakan sikap nyata dari pilihan voting yang inkonstitusional. PDI Perjuangan dan Hanura walk out sebab sudah paham pilihan voting inkonstitusional.

Boni menyebut PKS dan Golkar sebagai partai 'parfum bodong'. Kedua partai seperti bau parfum bodong yang menyengat di menit pertama dan kemudian hilang tak jelas pada menit berikutnya. Awalnya, PKS dan Golkar gencar menolak BBM. Namun saat lobi dan paripurna penolakan tersebut tidak murni dan malah penuh dengan taktik politik busuk. "Demokrasi tidak akan berkembang bila partai seperti parfum bodong," tandas Boni.(MI/DOR)

http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2012/03/31/86928/Boni-Partai-Demokrat-harus-Depak-PKS-dari-Koalisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar