27 Maret, 2013



Trah Cikeas di Demokrat
Ditulis Oleh redaksi
Rabu, 27 Maret 2013 20:37

Partai Demokrat bakal menggelar kongres luar biasa (KLB), 30-31 Maret 2013 di Denpasar, Bali. Kongres juga akan memilih ketua umum pengganti Anas Urbingrum, yang berhenti sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus proyek Hambalang.

SEBELUMNYA, sejumlah nama kader disebut-sebut masuk dalam bursa calon ketum. Sebut saja Saan Mustopa, Tri Dianto, Marzuki Alie, Hadi Utomo, hingga Syarief Hasan. Namun usai pertemuan di Cikeas, Minggu (24/3), dukungan justru menguat ke arah keluarga Cikeas, terutama SBY, Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan adik kandung Ani Yudhoyono, Pramono Edhi Wibowo yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Mundurnya para calon ketum membuat dukungan ke trah Cikeas kian menguat. KLB disinyalir hanya sebatas seremonial, mekanisme aklamasi pemilihan umum Ketum PD diyakini bakal terjadi. Terlebih jika Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan siap memimpin.

Terpilihnya SBY diyakini mampu meredam faksi-faksi di Demokrat. Sehingga, mereka dapat mempersiapkan tahapan pemilu di depan mata. Namun, dilihat dari kepentingan demokrasi, monopoli keluarga Cikeas bisa merupakan preseden buruk. Artinya, Demokrat gagal membuktikan adanya regenerasi yang sehat.

Kalau Pak SBY maju, sudah pasti KLB hanya seremonial saja. Dipastikan akan aklamasi karena semua mendukung penuh Pak SBY,” kata Ketua DPP Partai Demokrat, Umar Arsal di kompleks parlemen, Selasa (26/3).

Kini, kader Demokrat masih menunggu kepastian SBY maju menjadi ketum. Saya, Mirwan Amir, Michael Wattimena, Saan Mustopa dan yang lainnya pasti akan mendukung SBY,” tegasnya.

Umar beralasan, untuk mengembalikan citra dan elektabilitas partai, sosok SBY paling tepat. Tidak ada pilihan lain, cuma Pak SBY yang paling tepat. Suara dari DPD sudah jelas, mereka yang paling tahu dinamika di lapangan,” tukasnya.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens berpendapat ketergantungan partai berlambang Mercy terhadap SBY sangat kuat. Jika Presiden RI itu terpilih, boleh dikatakan Demokrat gagal membangung sikap saling percaya antarkader. Demokrat sudah kehabisan figur,” katanya di Jakarta, Selasa (26/3).

Boni menambahkan, pilihan pengurus DPD mencalonkan SBY merupakan cermin Demokrat sebagai partai kumpulan pemain politik. Bukan kumpulan kesatuan politisi yang mengandalkan mekanisme partai sebagai jalan keluar penyelesaian masalah.

Disinyalir, pencalonan SBY merupakan skenario yang dimainkan Cikeas. Dia Tapi, Boni memerkirakan seandainya SBY terpilih pun tak akan mengangkat elektabilitas Demokrat secara signifikan.

Jayeng

http://www.monitorindonesia.com/gerpol/57-headline/14706-trah-cikeas-di-demokrat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar