Boni: SBY Tidak Konsisten Dengan Janjinya
Senin, 1 April 2013 | 8:45
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens. [daridulu.com]
[JAKARTA] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu tidak konsisten dengan janjinya. Karena itu, jangan pernah menilai SBY dari kata-kata yang diucapkannya.
“Presiden SBY ini sebuah paradoks. Dia tesis sekaligus antitesis. Apa yang dia bilang selalu bagus, tetapi apa yang dijalankan bertentangan. SBY hanya bisa dibaca tepat dengan menganalisa psikologi politiknya. Ia selalu membuat keputusan kontroversial dalam situasi yang rumit. Akibatnya SBY sering menjilat ludahnya sendiri,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens kepada SP di Jakarta, Senin (1/4), merespons terpilihnya SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat (PD) dan Ketua Pelaksana Harian PD, Syarief Hasan.
Dulu Presiden SBY bahkan pernah meminta para menteri yang merangkap jabatan sebagai ketua umum partai untuk mundur.
"Mari bersama-sama dan seperti dulu tahun 2008. Bagi saudara yang memang tidak bisa membagi waktu dan harus menyukseskan tugas politik, parpol manapun, saya persilakan baik-baik untuk mengundurkan diri," tegas Presiden dalam sambutanya di sidang kabinet, Kamis 19 Juli 2012.
Kini dia sendiri memberi contoh rangkap jabatan sebagai presiden dan ketua umum partai.
“Nah, sekarang kita tuntut SBY mundur jadi presiden karena rangkap jabatan, kan enggak mungkin. Tetapi dia sendri memaksa para menterianya yang rangkap jabatan mundur. Ini kan paradoksal,” kata Boni yang kini sedang mengambil program doktoral di Jerman.
Syareif Hasan juga, kata Boni, tidak akan dengan mudah mengundurkan diri sebagai Menteri Koperasi dan UKM, karena bosnya sendiri tidak memberikan contoh atau teladan yang baik dan benar.
“Bagaimana kita mendesak Syarief Hasan mundur, sementara SBY sendiri rangkap jabatan,” katanya. [L-8]
http://www.suarapembaruan.com/home/boni-sby-tidak-konsisten-dengan-janjinya/33076
Tidak ada komentar:
Posting Komentar