Jumat, 21 Jun 2013 - 20.00 WIB

Antrian BBM di sebuah SPBU (Suryanto/Centroone)
Jakarta - Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens mengatakan alasan pemerintah yang mengatakan adanya disparitas harga antara BBM bersubsidi dan yang tidak bersubsidi membuat tindak pidana penyelundupan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi menjadi tinggi, sangat tidak masuk akal. Maraknya penyelundupan dan penyalahgunaan BBM bersubsidi selama ini menurutnya justru disebakan praktek ala mafia yang menguasai perekonomian Indonesia.
"Alasan pemerintah bahwa adanya disparitas harga BBM bersubsidi dan yang tidak bersubsidi menyuburkan penyelundupan dan penyalanggunaan BBM bersubsidi, sangat tidak masuk akal. Masalahnya pelaku bisa tenang melakukan itu karena adanya kerjasama tidak sehat antara penguasa dan juga aparat-aparat hukum yang korup.Kalau tidak dilindungi oleh penguasa dan juga aparat hukum tidak akan sulit memberantas hal itu," ujar Boni di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/06/2013).
Pemerintah menurutnya mengetahui persis dari data-data intelejen siapa-siapa saja yang menjadi pemain BBM tersebut, kalau pemerintah tidak tahu menurutnya hal ini justru seharusnya mempermalukan kemampuan intelejen Indonesia sendiri. "Ini praktek mafia, sebegitu banyak penyelundupan BBM tidak bisa diberantas, tapi subsidi rakyat diberantas. Sampai saat ini toh dengan kenaikan BBM bersubsidi pemerintah tidak akan bisa menjamin tidak ada penyelundupan.Harusnya sebelum menaikan pemerintah benahi dulu hal-hal seperti ini," lanjut Boni.
Praktek mafia menurutnya juga terjadi pada perdagangan komoditas kebutuhan pokok masyarakat dan selama ini pula tidak ada tindakan dari pemerintah.Makanya jelas Boni tidak heran harga-harga kebutuhan pokok sudah naik meski pemerintah belum memutuskan kenaikan harga BBM. "Coba cari alasan yang logis kenaikan harga-harga saat ini?Kita tidak akan pernah menemukannya karena kenaikan harga-harga hanyalah permainan para mafia ini yang membentuk pasar oligopoli dimana harga mereka tentukan sesuka mereka saja," cetusnya.
Dengan demikian mafia yang berkolaborasi dengan penguasa dan aparat hukum ini tetap akan mendapatkan keuntungan tidak terpengaruh apakah BBM naik atau tidak. "Mafia yang terkait penguasa ini mendapatkan keuntungan dari kondisi apapun, mau naik atau tidak harga BBM, mereka tetap untung.Kalau BBM naik mereka naikkan harga kebutuhan pokok, kalau tidak naik, mereka selundupkan lebih banyak BBM. Yang untung mereka-mereka saja," tegasnya.
Lebih lanjut Boni menegaskan bahwa himbauan Ketua DPR, Marzuki Alie agar Menteri Perdagangan Gita Wiryawan melakukan intervensi pasar untuk menekan harga-harga tidak akan didengarkan olehnya.Gita menurutnya adalah bagian dari sistem seperti ini. "Secara logika sih tidak sulit kok memberantas hal ini, tapi sampai saat ini belum ada intervensi pasar oleh Mendag.Jadinya saya pikir Gita ini bagian dari para pelaku tersebut," tandasnya.
oleh:Luki J-editor:YL.antamaputra
http://www.centroone.com/news/2013/06/3y/bbm-naik-atau-tidak-mafia-diuntungkan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar