Rabu, 19-06-2013 13:59
M. Jasri

Boni Hargens
JAKARTA, PESATNEWS- Pengamat Politik Boni Hargen menilai bahwa restu yang diberikan DPR-RI terhadap kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa hari lalu itu, bukanlah faktor dari urgensi ekonomi, tetapi lebih kearah kehendak politik.
"Alasan pasar itu logika yang dibangun untuk menjustifikasi kebijakan yang sarat akan muatan politik. Hasil kenaikan BBM itu dicurigai sudah ada kompromi antara kepentingan Mafia Migas dengan elite politik yang membutuhkan dana pemilu," papar pengamat dari Lembaga Pemilih Indonesia ini saat dihubungi pesatnews, Rabu (19/6/2013).
Lebih jauh Boni menegaskan bahwa kenaikan BBM tidak terlepas dari lemahnya pengawasan pemerintah terhadap para mafia migas dinegeri ini.
Menurutnya, peran dari Mafia migas adalah otak dari penyetor dana politik yang potensial dalam setiap pemilu diadakan.
"Dengan harga naik, keuntungan mafia bertambah, dan konsekuensinya sumbangan politik ikut bertambah.
Mangkanya, kenaikan BBM tak pernah disertai isu pemberantasan mafia migas. Berani ngga pemerintah berantas mafia migas ? Saya jawab Mustahil," tegas Boni.[ ]
http://www.pesatnews.com/read/2013/06/19/29737/pengamat-ada-mafia-migas-dibalik-kenaikkan-bbm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar