Pengamat: KPUD Jatim Terlibat Kartel Politik
Kamis, 01-08-2013 11:28
M. Jasri
Boni Hargens
JAKARTA, PESATNEWS- Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens, dengan tegas berargumen kalau hasil penjegalan pasangan Khofifah-Herman, merupakan sebuah fakta kejahatan yang bernama politik kartel. Hal itu tegas diutarakan Boni karena pelakunya sendiri bersandar dengan melibatkan institusi (badan) resmi seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Politik kartel itu satu kategori dengan political crime, mustahil ini bukan ketidaksengajaan. Ini jelas pelanggaranpemilu. Saya yakin KPU ikut terlibat melakukan kejahatan, dan saya juga yakin bukan hanya ke-tiga dari anggota KPU yang dicopot itu, tetapi ketua KPU pun harus bertanggung jawab," tutur Boni kepada pesatnews, Kamis (1/7/2013).
Boni berharap, dengan terkuaknya kasus kebobrokan KPU Jatim, akan menjadi titik awal yang baik kedepan, agar pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) selanjutnya bisa berjalan adil dan bersih.
"Harapan kita kedepan praktek-praktek semacam ini tidak terjadi lagi, tidak boleh ada permainan. Jatim itu satu daerah dengan potensi yang luar biasa untuk tingkat pemilu nasional. Mafia politik di Jatim itu sangat tinggi," ujarnya.
Oleh karenanya, Boni berharap kasus ini, finalisasinya tidak hanya pada putusan pencopotan sementara ke tiga anggota KPU saja, melainkan harus ditindak lanjuti ke tingkat lainnya.
"Dalam hal ini fungsi Bawaslu juga jelas gagal. Kalau cuma pencopotan sementara kepada tiga anggota KPU, itu keputusan banci. Kalau ada pidana maka kita tindak lanjuti. Harusnya ada keputusan lebih yaitu pemecatan total. Ketua KPU itu juga harus bertanggung jawab," tegas Boni.[ ]
Editor : Ervan Bayu Setianto
http://www.pesatnews.com/read/2013/08/01/32323/pengamat-kpud-jatim-terlibat-kartel-politik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar