Kriminalisasi Pemilu Libatkan Penyelenggara
Kamis, 1 Agustus 2013 - 21:44
Boni Hargens
Teraspos- Kejahatan dalam penyelenggaraan Pemilu diketahui terjadi di banyak daerah di Indonesia mulai dari hulu sampai hilir.
Menurut pengamat politik Boni Hargens, ini merupakan bentuk demokrasi electoral yang berarti terlalu mengedepankan kebebasan. Dan sistem demokrasi inilah yang terjadi di Indonesia Boni mengatakan, kejahatan Pemilu tidak akan terjadi jika tidak melibatkan penyelenggara pemilu.
"Ini bisa saja dapil dibelah untuk mau menguntungkan partai mana. Kejahatan pemilu paling efektif ketika penyelenggara terlibat. KPUD saya kategorikan mafia pemilu," kata Boni dalam diskusi 'Menguak kecurangan Pilkada di Indonesia' Jakarta, Kamis (1/8).
Menurut Boni, kejahatan yang dimaksudkan tersebut sudah tersistematis dan teroganisir. Dalam hasil investigasinya yang disampaikan kepada wartawan, ia menjelaskan kemungkinan paling mudah yakni pihak peserta pemilu yang mendorong penyelenggara untuk melakukan kolusi dan nepotisme demi memenangkan pemilihan langsung.
Kecenderungannya, pihak inkumben yang lebih sering melakukan kejahatan Pemilu."Ada kekuatan yang ingin membajak demokrasi, mafia. Ini fakta menjegal satu sama lain dengan penyelenggara ikut terlibat. Mafia pemilu itu sebuah sistem."
Paparan Boni tersebut terpancar dari beberapa kejadian atas kejahatan sengketa Pemilu yang berlangsung di daerah-daerah. Menurut Boni, untuk mencegah ini, Bawaslu dan Panwaslu dapat menyiapkan alat perekam sebagai alat bukti pelanggaran dan kejahatan oleh mafia pmilu. "Bawaslu perlu diberikan alat sadap." usulnya.
Reporter: Vito Adhityahadi
Redaktur: Teguh Nugroho
http://politik.teraspos.com/read/2013/08/01/56499/kriminalisasi-pemilu-libatkan-penyelenggara#sthash.BnJd0670.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar