27 April, 2011

Teguh Juwarno: Fraksi PAN Tidak Terikat dengan Pencitraan


Laporan: Hendry Ginting
TEGUH JUWARNO/IST
  
RMOL. Penolakan Partai Amanat Nasional terhadap pembangunan gedung DPR dinilai sebagai manuver pencitraan. Begitupula kritik Dubes Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo, yang mengeritik studi banding DPR ke luar negeri. Padahal, Djoko pernah menjabat sebagai anggota Komisi I DPR dari partai berlambang matahari tersebut.

Penolakan PAN terhadap pembangunan gedung baru DPR dan kritik Djoko Susilo diduga sebagai manuver Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang juga menjabat Menko Perekonomian untuk menyelamatkan citra pemerintah.

Namun, Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) dengan tegas menolak dikaitkan dengan analisa tersebut.

“Fraksi PAN independen. Lagi pula DPP memberikan ruang bagi kami untuk menjalankan fungsi dengan benar,” kata Sekretaris Fraksi PAN  Teguh Juwarno kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (27/4).

Dia mengatakan, analisa yang diutarakan  pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, itu tidak terpikirkan oleh para petinggi PAN. Lagipula, kata dia, Djoko Susilo adalah orang yang tidak mudah diatur. Kalaupun Djoko Susilo melontarkan kritikan tersebut, semata-mata untuk mengingatkan bahwa studi banding harus dipikirkan secara matang agar benar-benar bermanfaat.

“Ah itu berlebihan. Komisi I misalnya ketika melakukan kunjungan kerja ke luar negeri, pertanggungjawabannya jelas,” ujar Teguh.[ald]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar